Manusia dan mamalia lainnya. Ninhidrin jika ditambahkan dengan asam amino dan. Metabolisme Asam Amino”. Salawat dan salam tidak lupa. 20 asam amino penyusun protein. TENTANG METABOLISME ASAM AMINO; KELUARGA; KET. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan. Berbagai jenis protein memiliki runtunan asam aminonya sendiri- sendiri. Sifat protein tergantung pada konformasi rantai protein itu, yaitu bagaimana rantai asam amino melipat dan menata diri dalam ruang (Wilbraham dan Matta, 1. Sintesis protein merupakan proses perangkaian asam- asam amino sehingga membentuk suatu rantai yang panjang. Rantai asam amino ini disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri dari 1 atau lebih rantai polipeptida dimana masing- masing rantai polipeptida terdiri dari satuan unit asam amino (Lakitan, 2. KARAKTERISTIK PROTEIN DAN ASAM AMINO DAGING SAPI BALI DAN WAGYU PADA PENYIMPANAN SUHU DINGIN 4. Jurnal tentang kandungan karbohidrat protein dan lemak dalam tepung pdf. Asam amino merupakan senyawa- senyawa kristalis yang tak berwarna, larut dalam air (kecuali siotin dan tirosin) mereka pada umumnya larut dalam alkohol encer, tidak larut dalam alkohol absolut atau dalam ester atau dalam pelarut- pelarut organik yang umum. Ada sejumlah asam amino seperti; glisin, alanin, serin, mempunyai rasa yang manis. Glutamat mempunyai rasa gurih, sedangkan asam- asam encer lainnya merupakan rasa pahit (Sastromidjojo, 2. Asam- asam amino diperlukan baik dalam gizi (nutrisi) binatang maupun. Akan tetapi, sedangkan binatang biasanya mendapat suplai senyawa. Senyawa ini dan tumbuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Percobaan- percobaan pemberian makanan telah menunjukkan bahwa pada binatang, asam- asam amino yang digunakan untuk membangun protein dapat dibagi dalam dua kelompok yang esensial dan yang non esensial (Titrosomo, 1. Tujuan Percobaan. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat- sifat dari protein. Kegunaan Percobaan- Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Biokimia Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.- Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. TINJAUAN PUSTAKAProtein adalah polimer yang termasuk unit aminoacyl yang bergabung dengan formasi amida atau peptida. Kira- kira 2. 0 asam amina yang ada dalam unit monomatik dalam suatu protein. Dalam ilmu pengetahuan p. H dalam sistem mamalia diptutorasi. Ini merupakan spesies yang disebut ion zwitter (Cunningham, 1. Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat diklasifikasikan sebagai enzim (dehidrogenesis lanases), protein storage, (persitrin,myogobblin), protein basa (DNA- protein, hormon peptida), protein struktural (calogen, proteglicans), protein pelindung (faktor darah, immuglobin), protein transport (hemoglobin, plasma, lipoprotein) dan protein karakteristik atau matil (hemoglobin, plasma lipopsetein) dan (aktin, tubulin) (Muray et all, 1. Banyak protein yang telah dapat diperoleh dalam bentuk kristal, meskipun demikian proses kristalisasi untuk berbagai jenis protein tidak selalu sama, artinya ada yang mudah dapat terkristalisasi, tetapi ada pula yang susah. Beberapa enzim antara lain, tripsin, pepsin, katalase dan urease telah dapat diperoleh dalam bentuk kristal. Albumin pada suatu telur sukar dikristalkan. Proses kristalisasi protein sering dilakukan dengan jalan penambahan garam amonium sulfat atau Na. Cl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik isolistriknya (Poedjadi, 1. Kebanyakan protein memiliki jumlah yang besar pada kelompok inisiasi. Asam amino, trinin N dan C dan kadang- kadang ada pada kelompok lain. Mungkin atau tidak ada kelompok partikular yang membawa nilai tergantung dari Pka dan hubungannya dengan p. H. Pada p. H terendah ada banyak charge positif daripada yang negatif, protein cationic dan pemindahan electroda negatif (katoda) pada suatu elektrik (Ottaway and Apss, 1. Secara kasar protein dapat dikategorikan menurut tipe tugas yang dilaksanakan: - Protein serat (protein struktural), yang membentuk kulit, otot, dinding pembuluh darah, dan rambut, terdiri dari molekul panjang mirip benang yang erat dan tidak larut.- Protein globular, yang membentuk agak bulat karena rantai- rantai melipat bertumpukan. Protein globular larut dalam air dan melakukan berbagai fungsi dalam suatu organisme.- Protein konjugasi, yang dihubungkan kesuatu bagian non protein seperti misalnya gula, melakukan berbagai fungsi dalam seluruh tubuh.(Fessenden dan Fessenden, 1. Larutan protein daalam air terbentuk sol yang suka air atau sol hidrofil, sehingga disamping mempunyai muatan yang berubah dengan perubahan p. H. Partikel- partikel protein sangat stabil. Untuk mengumpulkannya dapat dilakukan dengan menambahkan alkohol untuk menarik selubung air (dehidrasi) terjadi pada titik isolatik, sebab saat itu protein tidak bermuatan listrik (Sulaiman, 1. BAHAN DAN METODETempat dan Waktu. Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian . Reaksi Biuret- Diambil 4 tabung reaksi diisi dengan 2cc albumin telur ayam kampung, eropa, bebek dan puyuh.- Ditambahkan 1cc Na. OH 2 N, 3cc Cu. SO4 0,1 N.- Dilakukan observasi visual pada masing- masing tabung. Reaksi Xantoprotein- Diambil 4 tabung reaksi diisi dengan 2cc albumin telur ayam kampung, eropa,bebek dan puyuh.- Ditambahkan 1. HNO3 6. 5 % dan 1cc NH4. OH 0,1 N.- Dilakukan observasi visual pada masing- masing tabung. Reaksi Molish- Dambil 4 tabung reaksi diisi dengan 2cc albumin telur ayam kampung, eropa, bebek dan puyuh.- Ditambahkan reagent molish 2cc HNO3 6. Dilakukan observasi visual pada masing- ,masing tabung.- Pengendapan dengan Asam Kuat - - Diambil 4 tabung reaksi diisi dengan 2cc albumin telur ayam kampung, eropa, bebek dan puyuh.- Ditambahkan 1cc HNO3(p). Reaksi Ag. NO3- - Diambil 4 tabung reaksi diisi dengan 2cc albumin telur ayam kampung, eropa, bebek dan puyuh. Reaksi dengan Pb(CH3. COOH)2- Diambil 4 tabung reaksi diisi dengan 2cc albumin telur ayam kampung, eropa, bebek dan puyuh.- Ditambah 1cc Pb(CH3. COOH)2 0,1 N.- Dilakukan observasi visual pada masing- masing tabung. Salting Out- Diambil 4 tabung reaksi diisi 2cc contoh bahan.- Diisi 1cc (NH4)SO4, 1cc Mg. SO4 0,1. N, 1cc K2. Cr. O4 0,1. N dan 1cc alkohol 9. Dilakukan observasi visual pada masing- masing tabung dengan contoh yang berbeda. Kasein- Diambil casein secukupnya, lalu ditambahkan 2cc Na. OH 0,1. N dan diaduk.- Dilakukan observasi visual pada tabung. Pembuktian pada Urine- Diambil 4 tabung reaksi masing- masing diisi 3cc urine.- Tabung 1 ditambahkan 3 tetes CH3. COOH 6 %.- Tabung 2 ditambahkan 3 tetes CH3. COOH 3. 6 %.- Dipanaskan dan diamati. HASIL DAN REAKSIHasil. NO BAHAN PEREAKSI OBSERVASI KET1 Biuret. Na. OH 2 N+3 cc Cu. SO4 0. 1 N Warna ungu. Warna ungu. Warna ungu. Warna biru muda dan menggumpal Diamati. Xanthoprotein. 2 cc albumin tlr aym kpng. HNO3. 65 %+1cc NH4. OH 0. 1 N Warna kuning. Menggumpal putih, ada gas. Warna kuning. Warna kuning muda, ada busa,telur menggumpal Diamati. Molish. 2 cc albumin tlr aym kpng. Reagen molish. 2 cc HNO3 6. Merah bata,ada endapan kuning Menggumpal putih. Warna kuning. Timbul gelembu- ng, sedikit menggumpal,warnakuning kecoklatan, ada busa Diamati. Asam Kuat. 2 cc albumin tlr aym kpng. HNO3 (p) Warna kuning. Telur menggumpal. Warna putih. Telur menggumpal berwarna kuning, ada sedikit busa Diamati. Logam Berata. Dengan Ag. NO3. 2 cc albumin tlr aym kpng. Dengan Pb(CH3. COOH)2. Ag. NO3 0. 1 N1 cc Pb(CH3. COOH)2 0. 1 NGumpalan abu- abu. Endapan putih. Gumpalan warna pinkwarna abu- abu, agak menggumpal. Warna putih. Endapan putih. Warna putih. Warna putih seperti kapur bagian atas Diamati. Salting Out. 2 cc albumin tlr aym kpng. NH4)2. SO4 0. 4 N1cc Mg. SO4 0. 1 N1 cc K2. Cr. O4 0. 1 N1cc Alkohol 9. Warna kuning telur. Kuning, putih bening. Warna kuningarna kuning dan putih Diamati. Kasein Na. OH 0. 1 N Endapan putih Diamati. Urine. Urine CH3. COOH Tidak ada. Tidak ada Dipa- naskan. Reaksi. 1. Reaksi Biuret. H O NH2 . Reaksi Xanthoprotein. H O O. Reaksi Molish. H O . Reaksi Pengendapan dengan Asam Lemak. H O H O. Reaksi Logam Berat. H O H O. Salting Out. Elektrolit. Kasein. H O H O . Urine. H O H O . Hal ini sesuai literatur Fessenden dan Fessenden (1. Protein globular yang membentuk agak bulat karena rantai- rantai melipat bertumpukan. Protein globular larut dalam air dan melakukan berbagai fungsi dalam suatu organisme. Pada percobaan reaksi biuret, larutan albumin dicampurkan dengan Na. OH 2 N dan Cu. SO4 0,1 N akan menghasilkan gumpalan birun (mengkristal) yang menunjukkan adanyagugusan asam amino dan albumin pada telur mudah dikristalkan. Hal ini sesuai dengan literatur Poedjadi (1. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi sifat- sifat protein adalah protein tidak dapat larut dalam basa atau asam, dapat menggumpal jika ditambahkan alkohol dan jika dipanaskan tetapi bila didinginkan maka akan membentuk gel yang umumnya bersifat elastis (kenyal) dan tidak dapat kembali menjadi sol. Sifat yang unik dari protein yaitu sebagai pembawa gugus penting seperti oksigen, lipid dan sebagai cairan dalam tubuh. Diketahui bahwa protein mempunyai fungsi yaitu: a. Sebagai sumber bahan bakar dalam tubuh. Sebagai sumber energi. Sebagai zat pembangun dan pengatur. Sebagai zat yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan. Sifat suatu protein dapat ditentukan oleh sifat- sifat asam amino yang menyusunnya karena asam amino bersifat ampoter dan molekul asam amino bersifat/ menunjukkan sifat sebagai ion zwitter, maka protein bersifat ampoter dan ion zwitter. Sifat- sifat asam amino yaitu. Struktur 3 dimensi. KESIMPULAN1. Pada reaksi biuret, albumin yang direaksikan dengan Na. OH ditambahkan Cu. SO4 akan menghasilkan gumpalan biru. Pada reaksi xantoprotein larutan albumin yang direaksikan dengan NH4. OH menghasilkan gumpalan yang berwarna kuning. Pada reaksi molish, albumin telur puyuh yang direaksikan dengan reagent molish ditambahkan HNO3 6. Urine yang direaksikn dengan asam asetat (CH3. COOH) menghasilkan larutan yang tidak menggumpal sehingga dapat dikatakan pada urine tersebut tidak mengandung protein. Kasein yang ditambahkan dengan Na. OH 0,1 N menghasilkan gumpalan atau endapan putih. DAFTAR PUSTAKACunningham, B. Biochemistry Mecanism of Metabolism. Mc Graw Hill Book Company. New York. Fessenden, R. Diterjemahkan oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
December 2016
Categories |